Membaca lagi surat-suratmu, hatiku jatuh rindu Tak sadar pada langit kamarku, kulukis kau di situ Waktu yang berlalu, dan jarak masih saja terbentang Penamu bicara, menembus ruang menyapa sukmaku
Mendesah lembut angin membawa butiran hati lara Ternyata meraih kesempatan, tak semudah kusangka Kau setia menunggu lelaki kecil menantang hidup Kau sertakan do'a, seolah mantra menjelma nafasku
Memendam tanya seg'ra terucap Belahan jiwa apa kabarmu Kuharap s'lali tetap kau jaga Tumbuhan cinta yang di ladang kita ...
Kau setia menunggu lelaki kecil menantang hidup Kau sertakan do'a, seolah mantra menjelma nafasku
Memendam tanya seg'ra terucap Belahan jiwa apa kabarmu Kuharap s'lali tetap kau jaga Tumbuhan cinta yang di ladang kita
Aku ... jauh di sini menggapai cita Hingga ... satu saat pasti ku kan kembali
Kan kujemput dikau Sang Putri, pada saatnya nanti Berkereta kencana kubawa pergi, 'tuju istana di sana ku bertahta
Memendam tanya seg'ra terucap Belahan jiwa apa kabarmu Kuharap s'lali tetap kau jaga Tumbuhan cinta yang di ladang kita
Aku ... jauh di sini menggapai cita Hingga ... satu saat pasti ku kan kembali